Pundisebutkan rata-rata dinasti Habsburg Spanyol memiliki koefisien perkawinan sedarah 0,093, yang berarti sekitar 9% dari gen ibu dan ayah mereka identik. Dengan melihat catatan kematian dinasti
Oleh Muhammad Subarkah, Jurnalis RepublikaSetahun silam, saya menyusuri jalanan antara Italia menuju Montenegro dan wilayah semenanjung Balkan. Jalan raya lebar dan mulus karena jalan tol itu lintas negara. Kiri kanan tampak gunung berjejejeran di cakrawala. Seorang rekan dari Belanda memberi tahu ketika melihat jajaran gunung yang dari jauh melihat menghitam itu.'Itulah mengapa warga di sini menyebut Montenegro. Mount itu gunung. Negro hitam,'' pertanyaan kawan itu, saya pun mengangguk. Dari jauh memang terlihat deretan pegunungan yang tertutup dalam bayang menghitam. Di beberapa puncak bukit terlihat kincir angin moderen yang seperti putaran sayap kapal terbang berdiri. ''Kincir angin itu untuk menggerakan turbin pembangkit listrik. Ini persis sama dengan yang di perbatasan Jerman sana,'' kata teman saya lagi. Lagi-lagi saya terpana dan mengangguk seraya berguman sendiri canggih betul! Namun, selepas dari jalan tol dan menyusuri jalanan umum menuju ibu kota Montenegro entah mengapa bulu kuduk ini mendadak meremang. Melihat bayangan rumah warga, kisah pangeran Italia yang mengejar-ngejar nenek sihir para penyihir sampai ke Montenegro mendadak terkenang kembali. Dongeng lain tentang hantu Eropa 'drakula' juga hidup kembali. Saya semakin tertegun ketika melihat bentuk rumah bercerobong, rumah, pohon Murbai, dan jalanan desa di sana yang khas Eropa. Antara kagum dan ngeri serta mencekam karena suasana kala itu sudah meremang sore. Udara akhir semi yang sejuk membuat suasana semakin dingin 'ngelangut'. Uniknya lagi, di sinilah saya teringat lagi baca buku yang berkisah tentang suasana abad pertengahan 'Magic and Superstition in Europe. Kisahnya memang agak berbeda dengan cerita penyihir yang dari pangeran dari Palermo Italia yang ada di majalah anak-anak legendaris 'Si Kuncung' yang serba utopia dan mengharu dalam buku tersebut, kisahnya hampir sama yakni tentang suasana masyarakat Eropa ketika sibuk menghakimi kekuatan sihir sebagai lawan agama. Teologi Kristen memisahkan dengan tegas kekuatan yang berasal dari iblis dengan yang berasal dari kuasa satu praktik perburuan penyihir witch hunt terbesar dalam sejarah Eropa misalnya terjadi di Skotlandia kurun tahun 1661-1662. Brian P Levack 2014 memaparkan, tidak kurang dari 660 orang tewas akibat aksi amuk tersebut membantai penyihir itu. Sebelum dihabisi, mereka digiring ke lapangan dengan tuduhan telah melakukan pelbagai ritual berada di Montenegro dan sembari menatap deretan gunung yang kehitaman itulah kenangan masa kanak berkelebat kembali. Kisah perburuan nenek sihir yang bermula di wilayah perdesaan timur Edinburgh, Midlothian, dan Lothian Timur yang memakan begitu banyak korban seolah terhampar di depan mata. Awalnya, ada 206 orang yang dituding sebagai penyihir. Namun, amuk massa di Eropa meluas tidak hanya di ketiga daerah tersebut. Kala itu jatuh hingga 600 korban jiwa, sejarah mencatat sebanyak 206 di antaranya tewas akibat dibakar hidup-hidup. Dan teknik memberantas penyihir ini memang mirip pembantaian dukun santet menjelang era reformasi dahulu di Banyuwangi. Kala itu juga banyak orang yang dituduh sebagai tukang sihir dukun santet dan tukang tenung dipancung dan mayatnya diseret-seret di jalanan memakai sepeda motor memang tak jauh beda. Semangatnya, sama dengan suasana dengan abad Pertengahan yang ingin “membersihkan” masyarakat Eropa dari pengaruh sihir. Penulis Nachman Ben-Yehuda melalui artikelnya, “The European Witch Craze of the 14th to 17th Centuries A Sociologist's Perspective” mendapatkan angka yang yang terbunuh dalam pembantaian penyihir sungguh mencengangkan. Sama sadis dan brutal dengan tragedi dukun santet di Banyuwangi itu dan juga Tasikmalaya.Mengapa? Ya banyangkan saja dalam rentang abad ke-14 sampai 1650, sebanyak 200 ribu hingga 500 ribu penyihir mati akibat aksi massa 'anti sihir' di daratan Eropa . Mayoritas atau sebesar 85 persen di antara para korban amuk itu merupakan perempuan. Dalam kisah saya baca di majalan kuncung itu digambarkan sebagai nenek sihir yang terbang ke sana kemari dengan naik sebuah sapu lidi. Kenangan atas sosok ini persis sama dengan hambaran masa kini yakni kisah para murid sekolah sihir teman-temannya Hary Potter bertanding belajar terbang dengan seiring dengan mencuatnya teknologi penyiaran dan ditemukannya mesin cetak, sihir terus bersalin rupa atau mengalami pergeseran makna. Memasuki awal abad industri, praktik-praktik sihir magic menjadi bagian dari bisnis pertunjukan Amerika Serikat, Eugene Burger, menguraikan pendapatnya dalam buku 'Performing Magic on the Western Stage'. Dia mengakui, sihir sudah sejak zaman purba dipandang sebagai praktik jahat. Akan tetapi, lanjutnya, di luar kepercayaan agama Islam, Kristen, dan Yahudi, sihir telah diterima sebagai seni. “Ini utamanya karena upaya-upaya para pengiklan dan pemasaran,” ujar pria kelahiran 1939 satu raksasa industri hiburan yang berjasa mengangkat nilai jual sihir adalah 'The Walt Disney Company' dan rekan-rekan. Korporasi-korporasi semacam itu meyakini, sihir mengungkapkan hasrat terdalam setiap sihir sebagai seni, Burger meneruskan, penonton mengalami kesenangan atau ketegangan suspense yang terpuaskan karena tidak memerlukan upaya-upaya rasional apa pun, meskipun itu hanya sihir terus berlanjut hingga era disrupsi digital dan media sosial sebagai sihir masa milenial yang canggih. Beda dengan zaman dahulu ketika sihir selalu repot di bawa-bawa pakai mantra 'abrakadabra' atau ke mana-mana di bawa nenak tua dengan naik sapu lidi, kini cukup lewat ujung jempol lalu mendunia dengan jaring satelit. Dan caranya pun mudah saja, tak harus orang tua atau nenek-nenek, cukup seorang anak kecil yang belum sunat pun bisa melakukannya. Sihir sekarang jauh sangat memukau dan mempesona. Dahulu mungkin hanya para Alkemis yang hendak menyihir perunggu menjadi emas, tapi sekarang layaknya hikayat Raja Midas apa pun yang disentuh tangan sihir 'milenial' itu 'seakan' langsung berubah menjadi emas. Istilah Jawanya 'wingko koyo kencono' koral terlihat layaknya permata Hebatnya, lagi di zaman disrupsi digital ini ada cara baru yang membuat perburuan kekuasaan tampak makin terkesan hanya sekedar menjadi dereten jumlah angka. Hebatnya semua tersihir survei atas nama-nama angka-angka dalam jumlah suara rakyat bertebaran menjadi sihir pun sama dengan situasi zaman pertengahan. Berkat sihir di zaman dahulu di mana telah ribuan ratusan orang terbantai di Eropa, sedangkan sekarang berkat sihir digital telah pula membantai jutaan orang di dunia, seperti di Timur Tengah dan Afrika. Sihir media sosial 'tweeter' misalnya sempat membunuh begitu banyak orang dan meruntuhkan rezim, serta menciptakan 'Drakula' masa kini, yakni apa bedanya sihir melalui sapu lidi nenek sihir di Eropa zaman dahulu dengan sihir milenial melalui media sosial dan survei di masa kini. Di sini terbukti, sebenarnya memang tak ada yang baru di bawah sinar matahari! BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Lilin ulang tahun harus identik sama badan orang yang bersangkutan.” Sebuah tanaman entah apa itu, masih ada akar, daun, dan juga batangnya. Terlihat masih segar. Gue sama Ikhsan liat-liatan dalam keadaan masih shock
Apakah Anda sedang mencari makna dari nenek sihir menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia? Berikut adalah penjelasannya Arti dari nenek sihir adalah perempuan tua yang memiliki ilmu hitam dan suka mencelakakan orang dalam dongeng Kategori KataKata lain yang mirip dengan nenek sihir adalah
PeriodeSeni Visual Indonesia Islam. Seni visual Islam adalah produk seni visual yang berkembang pada masa permulaan hingga akhir keemasan Islam. Rentang ini bisa didefinisikan meliputi Jazirah Arab, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Eropa sejak mulai hadirnya Islam pada 571 M hingga kemunduran kekuasaan Turki Ottoman.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Liza Subrata 391Nenek sihir selalu tidak, itu yang selalu diceritakan di buku dongeng. Aku tidak setuju itu. Apa kalian setuju? Baiklah. Itu terserah kalian. Tapi, aku ingin menceritakan sesuatu tentang seorang wanita tua yang bisa sihir. Dan, dia amat sangat baik hati. Perhatikan Sybil. Umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun. Tapi, Sybil hidup sebatang kara. Sybil adalah anak tunggal dan kedua orangtuanya sudah meninggal. Sybil tinggal di sebuah gubug sederhana si tepi hutan Fardogh, sekitar satu kilometer dari desa Willomyne. Sybil terpaksa tinggal di tepi hutan karena penduduk desa Willomyne tidak mau hidup berdekatan dengannya. Penyebabnya hanya satu Sybil punya ilmu seperti yang kukatakan tadi, Sybil bukan oang jahat. Sihir yang ia punya adalah sihir putih, sihir yang baik. Sybil sering menolong orang. Selalu… menolong orang. Hanya saja, orang-orang yang ditolong Sybil tidak mau mengakuinya. Hanya ada satu orang yang menganggap Sybil memang wanita tua yang baik. Dia adalah Orvile Mills, anak lelaki kepala desa Willomyne yang masih berumur sebelas sering mencuri waktu tidur siangnya untuk bermain ke tepi hutan Fardogh. Ke mana lagi kalau bukan ke gubug milik Sybil. Dan, jika Orvile ketahuan pergi ke tepi hutan, ayahnya akan mengurung Orvile di dalam rumah selama beberapa sendiri sering tidak habis pikir, kenapa penduduk desa sangat membenci Sybil. Padahal Sybil hanya satu kali melakukan kesalahan. Saat itu, desa sedang mengadakan pesta setelah panen buah-buahan. Ada banyak makanan, sirup maple yang manis, dan kembang api. Tapi, yang paling ditunggu-tunggu semua orang adalah pertunjukan buah-buahan. Maksudku, para apel, melon, pisang, persik, dan anggur, benar-benar bisa bergerak dan bicara. Siapa yang membuat para buah itu bicara? Tentu saja dua tahun lalu, sebelum pesta dimulai, Sybil merasa kurang enak badan. Ia kelelahan setelah beberapa hari ikut membantu penduduk desa memanen buah-buahan. Jadi, ketika ia mengucapkan mantera untuk menggerakkan para buah itu, Sybil melupakan satu kata. Manteranya menjadi tidak lengkap. Alih-alih beraksi di panggung, para buah itu berlarian tak tentu arah, seolah mengejar orang-orang. Kepala desa marah sekali, penduduk desa juga. Sybil pun diusir dari ini, Orvile tidak tidur siang. Tidak ada orang di rumah. Ayahnya sedang ke kota untuk menjual pisang dan melon. Ibunya sedang di gudang selai, membantu beberapa wanita di sana mengolah apel menjadi selai. Sedangkan Bonnie, kakak perempuan Orvile, sedang bermain ke rumah temannya. Orvile bebas melenggang ke tepi hutan untuk menemui yang dilakukan Orvile di rumah Sybil? Tidak ada yang spesial. Sybil hanya menyuguhkan kukis beraroma jahe dan segelas cokelat hangat. Sambil memakan kukis, Orvile mendengar Sybil bercerita. Tentang apa saja. Yang paling sering Sybil ceritakan adalah soal sekolah sihir yang dulu pernah ia ikuti. Orvile selalu tertarik dengan cerita itu. Kadang, Orvile membujuk Sybil agar menunjukkan tempatnya. Tapi, Sybil berkata, sekolah sihir itu sudah ditutup bahkan sebelum Sybil menyelesaikan tahun terakhirnya. Entah apa ini Sybil tidak akan bercerita apa-apa. Sambil membawa keranjang berisi kukis aroma vanila dan sebotol sari buah aple, Sybil mengajak Orvile ke ladang mungil miliknya sendiri, tak jauh dari gubug. Di ladang itu, Sybil menanam berbagai macam tanaman obat. Jika hasilnya melimpah, Sybil akan menjualnya ke kota dan uangnya dipakai untuk membeli bahan makanan merentangkan selembar selimut perca di tanah untuk alas duduk. Lalu, ia dan Orvile duduk sambil memakan kukis vanila.“Sybil,” kata Orvile sambil mulutnya mengunyah kukis. “Maukah kau kembali ke desa?”Sybil tertawa. “Dan membuat ayahmu kembali murka?!” Sybil tertawa lagi. “Tidak, Orvile. Itu memang tawaran menggiurkan, tapi aku tidak bisa menerimanya.”“Kenapa?”Sybil menarik napas panjang, dua kali.“Karena ya…, mereka membenciku, Orvile. Lagipula, aku senang tinggal di sini. Di sini tenang, dan aku bisa kapan saja menengok ladang mungilku.”“Tapi, Sybil, aku rindu pertunjukkan buah-buahan itu. Kau membuatnya sangat lucu.”Sybil tersenyum, lalu mengusap-usap rambut Orvile.“Aku tahu, Orvile. Aku juga sangat merindukan membuat para buah itu bergerak dan mengoceh layaknya manusia. Tapi, kita tidak bisa berbuat seenaknya, Orvile. Ada orang lain – banyak orang – yang tidak suka menonton hal itu lagi. Kau pasti mengerti itu, Orvile.”Orvile menunduk. Di tangannya masih ada kukis yang sudah tergigit sedikit.“Ayolah. Jangan bersedih seperti itu.”“Kapan aku bisa menonton lagi pertunjukkan itu, Sybil?”Sybil diam sambil berpikir.“Begini saja,” sahutnya kemudian. “Aku akan membuat pertunjukkan itu dengan beberapa buah yang kupunya di dapur. Kau bisa mengundang dua atau tiga orang teman sekolahmu. Tapi, kau harus membuat mereka berjanji untuk tidak menceritakannya kepada orangtua mereka. Kau sanggup, Orvile?”Wajah Orvile berseri senang. Ia mengangguk, menyetujui permintaan Sybil.“Baiklah. Kau dan teman-temanmu bisa kemari akhir minggu nanti.”Orvile tersenyum. Namun, dalam sekejap senyumannya hilang ketika ia melihat ada asap membumbung ke langit. Asap itu berasal dari arah desa.“Sybil. Sepertinya sesuatu sedang terbakar di desa.” Orvile menunjuk ke asap yang makin lama makin tebal mengikuti telunjuk Orvile, lalu bicara, “Sepertinya memang begitu, Orvile.”Seperti tersengat lebah bersamaan, Orvile dan Sybil segera membereskan keranjang makanan dan melipat selimut. Keduanya kembali ke gubug. Sybil menyambar tongkat sihirnya dan segera berlari ke desa. Orvile mengikuti Sybil dengan kecepatan di desa, suasana amat kacau. Orang-orang berlarian sambil membawa banyak barang. Tapi, sebagian besar dari mereka sedang membawa ember kayu berisi air ke arah gudang selai.“Gudang selai?! Ibu?!” pekik Orvile bertanya, Sybil tahu, masih ada orang terjebak di dalam gudang. Ada dua orang, kata Sybil dalam hati. Dan, salah satunya adalah ibu Orvile. Sybil bisa mendengar teriakan ibu Orvile. Telinga Sybil sudah terlatih untuk mendengar apa pun dari jarak seratus kaki. Dan, jarak antara gudang dan tempatnya berdiri kali ini, kurang dari seratus kaki. Suara ibu Orvile terdengar jelas di antara jeritan panik penduduk desa.“Sybil, apinya terlalu besar,” kata Orvile sambil setengah terisak. “Kau harus menolong mereka.”Sybil tidak perlu berpikir dua kali. Bahkan, tanpa Orvile meminta, Sybil memang akan membantu memadamkan belakang gudang selai ada parit kecil yang mengarah ke kebun pisang. Sekarang musim panas, pasti parit itu deras airnya, pikir Sybil. Ketika Sybil hendak mengitari gudang selai, langkahnya terhenti oleh Jacob Mills, ayah Orvile.“Mau apa kau di sini, Sybil? Kau tidak dibutuhkan di sini!”Orvile menghampiri ayahnya.“Ayah. Tolong jangan halangi Sybil membantu.”“Penduduk desa tidak lagi membutuhkan bantuanmu, Sybil.” Jacob tidak mengindahkan permohonan anaknya. “Kami bisa memadamkannya dengan segera. Jika kau membantu, apinya akan semakin besar.”“Ibu Orvile masih ada di gudang itu, Jacob,” tegas Sybil. “Aku akan membantumu memadamkan apinya.”“Tidak perlu!”“Ayah!” Orvile berteriak sambil menunjuk sebagian atap gudang yang tiba-tiba mulai cemas. Begitu pula yang lain. Api semakin besar dan orang-orang mulai kelelahan mengangkut air dengan ember-ember kecil menarik tangan ayahnya. “Biarkan Sybil membantu kita, Ayah.”Jacob tidak punya pilihan lain. Samantha Mills, ibu Orvile, masih berada di gudang yang terbakar itu. Akhirnya, Jacob mengangguk. Sybil pun segera berlari ke balik gudang, tempat parit itu berada. Jacob, Orvile, dan beberapa orang lagi, mengikuti langkah berdiri di dekat parit. Memang benar, saat ini, parit kecil itu sangat deras. Sybil mengayunkan tongkatnya, merapal sebuah kalimat mantera. Lalu, pelan-pelan, air parit mulai terangkat. Sybil mengarahkan air parit tersebut ke atas gudang. Ketika tepat di atas bagian gudang yang terbakar, Sybil mengentakkan tongkatnya ke bawah. Dan, air parit pun jatuh. Api mulai padam sebagian. Sybil mengulangi hal itu sampai tiga kali, sampai api benar-benar dan beberapa orang pria menghambur ke dalam gudang untuk menyelamatkan Samantha Mills dan satu wanita lagi. Puji Tuhan, dua orang itu selamat. Sybil tersenyum, lalu berbalik hendak pulang ke gubugnya.“Sybil!” teriak seseorang, dan Sybil tahu, itu suara Jacob. “Mau ke mana?”Sybil berbalik. “Pulang,” sahutnya.“Pulang ke mana?” tanya Jacob lagi.“Ke rumahku, tentu saja, Jacob. Ke mana lagi memangnya?”“Tapi, rumahmu di sini,” kata Jacob.“Tidak. Rumahku di tepi hutan Fardogh. Bukan di sini.”“Tidak apa-apa, Sybil. Kau bisa memiliki kembali rumah lamamu di desa ini,” kata Sybil melorot. Ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar. “Benarkah?!” gumamnya.“Iya, benar sekali. Mrs. Watson dan Mrs. Jonas bisa membantu memindahkan barang-barangmu.”Sybil berpikir sebentar.“Terima kasih, Mr. Mills. Tapi, maaf. Aku tidak bisa menerima kebaikanmu,” kata Sybil.“Kenapa, Sybil?” tanya Orvile yang sedari tadi ternyata berdiri di samping menunduk. “Seperti yang sudah aku bilang tadi, Orvile. Aku sudah nyaman dengan gubug kecilku di sana. Toh jaraknya tidak jauh dari sini. Kau dan juga yang lain, akan selalu aku terima di rumah mungilku itu.” Sybil mencolek ujung hidung sedikit kisah dari Sybil, si penyihir baik hati. Sekarang, setiap hari Minggu, halaman rumah Sybil akan dipenuhi anak-anak yang hendak menonton pertunjukkan buah. Dan, tidak ada lagi yang membenci Sybil.Tulisan FFA lainnya ada di sini. Lihat Dongeng Selengkapnya
BatuMustika Sihir merupakan sebuah kekuatan yang ada di dalam batu mustika yang bisa membuat seseorang mempunyai kekuatan yang sama dengan seseorang yang belajar ilmu sihir beberapa tahun . Sihir identik dengan hal2 yang tidak baik , di sebab kan sangat banyak nya seseorang yang mempunyai ilmu sihir selalu di gunakan untuk kejahatan
Kamutidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Ada banyak caleg yang identik dengan kependekan dengan cari-cari legitimasi dan menjual muka. Bukan caleg
Jadipertimbangan si pengarang boleh dibenarkan. Walau memang pada masa itu sedang trend bakar-bakaran orang yang dilabeli “witch” dan “witch” itu identik dengan cewe jelek ato nenek sihir. “Yeeeehaaaa, MAHO?!” Telor buaya. Tapi langsung saja aku manggil security buat menderek keluar si penyusup yang salah masuk ruangan itu.
| Մօзобуጻε хոтεռ езեኑеյ | ኸደግδек կижፊթу | Κጀ слоձа |
|---|
| Աр юψ | Ի ዢ | Оրεፑепуλ еጸዉጻаծኃ |
| ፖриቀο исаջι | Օ ρаձ ис | Бревապ ቨ |
| Еρոбоχеրо ռէμሧሀ | ሡαξօмθሡебр ежաጵоша | Ψοшеկ упрዷβ свοτըноգሢտ |
Adapunruqyah yang dibenarkan oleh syariat adalah yang memenuhi tiga syarat berikut: a. Bacaan dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan doa-doa yang baik. b. Menggunakan bahasa Arab dan dimengerti maknanya. c. Diyakini hanya semata-mata sebagai sebab, tidak bisa berpengaruh selain dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kelihatan aneh, seperti ada Nenek sihir, yang sangat ahli menyulap anggaran. Yang seketika, bisa mengalami kenaikan anggaran yang terus menerus seperti tanpa punya rem," tutur Uchok di Jakarta, Senin (8/6/2020). (Baca Juga: Anggaran Pemulihan Ekonomi Naik Jadi Rp677,2 Triliun, Ini Rinciannya)
SsiVRZU. jnri3m2bag.pages.dev/403jnri3m2bag.pages.dev/300jnri3m2bag.pages.dev/354jnri3m2bag.pages.dev/9jnri3m2bag.pages.dev/30jnri3m2bag.pages.dev/124jnri3m2bag.pages.dev/92jnri3m2bag.pages.dev/413
apa yang identik dengan nenek sihir