Carayang digunakan untuk menghitung kubikasi pada kayu log atau gelondong berbeda dengan cara untuk menghitung kubikasi kayu gergajian atau kayu yang sudah berbentuk papan. Hal ini dikarenakan secara fisik bentuk antara keduanya berbeda. Jadi masing-masing mempunyai rumus sendiri-sendiri untuk menghitung nilai kubikasinya.
Rincian cara mengolah serbuk kayu menjadi papan Belah kayu saiz 2x3x12 untuk buat rumah. Kayu menjadi pilihan utama karena warna cantiknya yang alami dan memberikan kesan hangat di rumah kamu cocok untuk memberikan kehangatan saat bersama dengan orang-orang yang kamu kasihi. Misalkan dari industri penggergajian banyak dihasilkan limbah kayu yang berupa serbuk kayu grajen dan potongan kayu tatal. Lihat juga tentang kayu dan cara mengolah serbuk kayu menjadi papan Cara Membuat Papan Partikel dari Limbah Kayu Ditulis pada 23 Januari 2015 Industri pengolahan kayu memproduksi limbah rata rata 40 hingga 55 dari volume bahan baku. Serat-serat tumbuhan tersebut direkatkan satu sama lain. Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Kulit Jagung. Cara membuat vas bunga dari serbuk kayu cara membuat kerajinan dari serbuk kayu ide kreatif dari serbuk kayu cara mewarnai serbuk gergaji cara mengolah serbuk kayu menjadi papan cara membuat lukisan dari serbuk gergaji membuat patung dari serbuk gergaji cara membuat kaligrafi dari serbuk gergaji. Cara Praktis Merawat Lemari Dari Serbuk Kayu Particle Board Agar Lebih Awet Kumpulan Cara Praktis Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Cara Praktis Merawat Lemari Dari Serbuk Kayu Particle Board Agar Lebih Awet Kumpulan Cara Praktis Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Untuk itulah simak penjelasan terkait kerajinan tangan agar rumah yang anda tempat menjadi nyaman tentunya dengan desain dan model sesuai dengan idaman keluarga AndaUlasan kali ini dengan judul artikel 12 Kerajinan Tangan Dari Serbuk Kayu Dan Cara Membuatnya Motif Terbaru. Lihat Cara Praktis Merawat Lemari Dari Serbuk Kayu Particle Board Agar Lebih Awet Kumpulan Cara PraktisWeekend bisa jadi hari kita bersih-bersih dan merapikan Mengolah Serbuk Gergaji Kayu Menjadi Papan Bernilai Tinggi Ayo Coba. Proses pengolahan limbah potongan kayu menjadi papan. Kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan adalah kayu olahan yang diperoleh dengan jalan mengkonversikan kayu bulat menjadi kayu berbentuk balok papan atau bentuk lain sesuai dengan tujuan penggunaannya. Mirip dengan cara menanam tomat hidroponik atau cara menanam cabe hidroponik. Pengolahan Serbuk Kayu. Cara Membuat Particle Board dari Serbuk Gergaji Kayu. Hasil pada pembahasan. Ide Kreatif Membuat Kotak Pensil Unik Dari Serbuk Kayu Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Nda bisa membelinya dengan harga yang cukup murah. Cara Mengolah Serbuk Gergaji Kayu Menjadi Papan Bernilai Tinggi Ayo Coba Arafuru Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan 212 Sifat Fisik Kayu. Proses Membuat Briket Kayu Tentangkayu Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Proses Membuat Briket Kayu Tentangkayu Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Limbah serbuk gergaji dan potongan kayu mencakup lebih dari 50 dari total volume kayu yang masuk ke pabrik furniture. Lihat Proses Membuat Briket Kayu Tentangkayu Mebel ada yang terbuat dari kayu papan kulit dan serbuk kayu atau yang sering disebut dengan gergaji kayu 6. Serbuk Kayu Sebagai Media Tanam Rumah Mesin Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Baku mebel dan produk olahan kayu lainnya. Kaligrafi Dari Serbuk Kayu Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Kaligrafi Dari Serbuk Kayu Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Salah satunya ialah mendaur ulang serbuk gergaji yang merupakan limbah industri kayu menjadi papan sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. Lihat Kaligrafi Dari Serbuk Kayu Salah satu cara metode. Cara Membuat Media Tanam Dari Serbuk Kayu Gergajian Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Cara Membuat Media Tanam Dari Serbuk Kayu Gergajian Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Pengolahan furnitur kayu pada dasarnya menggunakan jenis kayu solid yaitu kayu yang diolah secara langsung dari pohon jenis kayu tersebut. Lihat Cara Membuat Media Tanam Dari Serbuk Kayu Gergajian Pengolahan Serbuk Kayu. Kenalan Dengan Particle Board Material Primadona Ramah Lingkungan Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Cara mewarnai serbuk gergaji cara mengolah serbuk kayu cara membuat lukisan dari serbuk gergaji kerajinan serbuk kayu cara mengolah serbuk kayu menjadi papan kaligrafi dari bubuk teh cara membuat kaligrafi kayu kaligrafi dari serbuk teh 19 Gambar Hiasan Dinding Dari Kayu Koleksi Terupdate 2019. Cara Mengolah Serbuk Gergaji Kayu Menjadi Papan Bernilai Tinggi Ayo Coba Arafuru Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Owent January 16 2021 Bagaimana Anda memproses bubuk kayu ke papan. Pembuatan Papan Partikel Dari Limbah Serbuk Gergaji Kayu Bengkirai Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Mirip dengan cara menanam tomat hidroponik atau cara menanam cabe hidroponik. 9 Langkah Cara Membuat Particle Board Dari Serbuk Gergaji Kayu Arafuru Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan 9 Langkah Cara Membuat Particle Board Dari Serbuk Gergaji Kayu Arafuru Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan adalah kayu olahan yang diperoleh dengan jalan mengkonversikan kayu bulat menjadi kayu berbentuk balok papan atau bentuk lain sesuai dengan tujuan penggunaannya. Lihat 9 Langkah Cara Membuat Particle Board Dari Serbuk Gergaji Kayu Arafuru Cara Membuat Briket Dari Serbuk Kayu Yang Mudah Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan Demikianlah Referensi tentang cara mengolah serbuk kayu menjadi papan, Proses membuat briket kayu tentangkayu cara membuat media tanam dari serbuk kayu gergajian cara mengolah serbuk gergaji kayu menjadi papan bernilai tinggi ayo coba arafuru pembuatan papan partikel dari limbah serbuk gergaji kayu bengkirai cara praktis merawat lemari dari serbuk kayu particle board agar lebih awet kumpulan cara praktis serbuk kayu sebagai media tanam rumah mesin kenalan dengan particle board material primadona ramah lingkungan cara membuat briket dari serbuk kayu yang mudah, semoga bermanfaat. Berikutini contoh kayu olahan yang dimanfaatkan untuk mebel: Plywood. Kayu olahan pertama kali yang hadir di dunia adalah plywood. Plywood adalah lembaran kayu yang dijadikan satu menggunakan mesin bertekanan tinggi. Agar bisa menbempel lem khusus dari solvent digunakan agar setiap lembaran kayu menempel dengan baik.
Papan serat merupakan salah satu jenis papan kayu buatan. Papan serat ini sendiri terbuat dari tumbuh-tumbuhan yang mengandung liknoselulosa yang tinggi. Serat-serat tumbuhan tersebut direkatkan satu sama lain. Proses ini memerlukan lem khusus yang memiliki daya rekat yang tinggi. Kemudian dilakukan pengempaan dingin serta pengempaan panas. Tingkat kerapatan serat menurut standar ISO antara lain untuk kerapatan rendah gr/cm3, kerapatan sedang gr/cm3, dan kerapatan tinggi lebih dari gr/cm3. Ini merupakan standar yang berlaku di dunia papan serat pada mulanya hanya sekadar untuk mengatasi masalah lingkungan hayati akibat tumpukan sampah kayu. Kayu-kayu bekas yang sudah tidak terpakai ini diolah sedemikian rupa agar bisa digunakan kembali dan mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi. Tidak disangka ternyata antusiasme masyarakat terhadap papan serat tadi begitu tinggi. Sampai akhirnya terbentuk pangsa pasar tersendiri yang sangat potensial bagi industri papan serat. Kebanyakan papan serat ini dipakai sebagai bahan baku pembuatan furniture, perabot rumah tangga, dan kerajinan mengatakan kalau ada gula pasti ada semut di sekitarnya. Begitu pula dengan manisnya dalam berbisnis furniture papan serat. Mengingat tingkat permintaan pasar akan perabotan yang terbuat dari papan serat ini memang begitu tinggi, maka jangan heran kalau ada banyak sekali para pengusaha yang berani melakukan investasi yang sangat besar serta mau menyediakan produk-produk yang terbuat dari bahan baku papan serat. Mungkin Anda juga tertarik untuk berbisnis di sektor ini? Kami sarankan Anda untuk mempelajari terlebih dahulu tentang seluk-beluk papan kali ini kita secara bersama-sama akan belajar tentang langkah-langkah pembuatan papan serat ini. Dimulai dari proses pembuatan serpihan kayu yang menjadi bahan 1. Pembuatan SerpihPada mulanya perusahaan furniture hanya bakal memanfaatkan serpihan kayu chip yang menjadi sisa dari proses penggergajian. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah produksi, maka perusahaan pun harus membuat serpihan kayu ini sendiri untuk memenuhinya. Chip terbuat dari kayu tanpa lapisan kulit supaya daya tahannya lebih tinggi. Pembuatan chip secara konvensional dikerjakan dengan memotong atau membelah kayu beberapa kali hingga ukuran partikel-partikelnya menjadi sangat kecil. Kurang lebih ukuran serpihan kayu yang diharapkan adalah 25 x 25 x 10 2. Penyaringan SerpihSerpihan kayu yang sudah terkumpul hampir bisa dipastikan jika ukurannya pasti tidak sama. Oleh sebab itu, langkah berikutnya yang harus dilakukan ialah menyaring serpihan-serpihan kayu tersebut, terutama memisahkan serpihan kayu yang ukurannya terlalu besar. Tujuan dari dilakukannya penyaringan ini yaitu memperoleh ukuran serpihan-serpihan kayu yang seragam dan sesuai dengan standarisasi yang berlaku. Proses ini dilakukan menggunakan alat penyaring khusus. Anda bisa membeli mesin penyaring serpihan kayu tersebut di ya. Ikuti instruksi pada buku 3. Pembuatan Massa Berserat PulpLangkah selanjutnya yaitu pembuatan massa berserat pulp dari serpihan kayu/chip yang telah berhasil dikumpulkan. Tak hanya melalui metode pengerjaan secara mekanik saja, tapi proses pembuatan massa berserat ini juga dapat dilakukan secara kimiawi, semi kimia, thermal, serta eksplosi. Dikarenakan proses pengerjaannya yang sangat rumit dan harus mempertimbangkan aspek-aspek tertentu, maka kami akan membahas topik ini di artikel mendatang supaya pembahasannya dapat lebih lengkap serta mendalam. Bagaimanapun juga ini merupakan proses yang sangat penting dalam pembuatan papan 4. Pengeringan Massa BerseratMassa berserat perlu dikeringkan terlebih dahulu sebab kandungan air yang ada di dalamnya bakal turut mempengaruhi proses pembuatan papan serat. Kalau kadar air di massa berserat ini terlalu tinggi, maka risiko terjadinya blow up pada saat dilakukannya pengempaan pun meningkat tajam. Sebaliknya apabila kandungan air ini terlalu rendah, maka laju transfer panas yang berasal dari permukaan papan ke bagian dalamnya pun akan berkurang. Akibatnya yaitu waktu pengempaan pun semakin lama. Adapun kadar air yang ideal adalah berada pada titik jenuh serat berkisar antara 25-30 5. Pemberian Bahan PerekatBahan perekat merupakan suatu bahan yang memiliki fungsi perekatan sehingga dapat merekatkan atau menjadikan satu atas bahan-bahan yang direkatkan. Cara penerapan bahan perekat biasanya dikerjakan dengan menempelkan atau mempersatukan benda-benda tersebut. Contoh-contoh bahan perekat yang biasa digunakan untuk pembuatan papan serat ini antara lain lem, resin, adhesive, binder, dan mucilage. Dalam pembuatan papan partikel, jenis bahan perekat yang dipakai akan mempengaruhi ketahanannya terhadap kelembaban. Sebab pada dasarnya air merupakan musuh utama dari bahan yang harus diperhatikan dalam memberikan bahan perekat yaitu Jumlah bahan perekat yang digunakan harus pas sekitar 2-10 persen dari bobot massa bahan perekat wajib dilaksanakan secara merata ke seluruh bagian massa berserat untuk meningkatkan ikatan antar pH bahan perekat dalam kondisi yang asam supaya proses pengeringannya mampu berlangsung dengan viskositas bahan perekat yang disarankan sekitar 200-700 air mat yang disarankan mencapai 60-70 6. Pembuatan MatProses pembuatan mat untuk menghasilkan papan serat biasanya dilakukan menggunakan mesin-mesin khusus yang meliputi deckle box machine, fourdriner machine, serta clynder machine. Ada dua macam metode dalam membuat mat ini antara lain metode basah serta metode kering. Proses pembuatan mat menggunakan metode basah melewati tiga tahap antara lain dryning process, dry pressing process, dan wet pressing process. Sementara itu, pembuatan mat dengan metode kering terdiri atas dua tahap yaitu dry pressing process dan semi dry pressing process. Mat yang sudah jadi, kemudian dikeringkan dengan mengatur tingkat kecepatan penguapan air, kelembaban udara, dan suhu 7. Pengempaan PanasFungsi utama proses pengempaan panas adalah mengubah uap air pada mat menjadi uap air yang dapat mengenyalkan serat kayu. Tujuannya apa? Tak lain supaya serat kayu tersebut mudah ditekan sehingga bentuknya pun sama seperti mat cetakannya. Tahap ini sekaligus berguna untuk mengalirkan transmisi panas yang berasal dari lapisan permukaan papan menuju ke bagian tengah papan serat. Dengan begitu, maka proses polimerisasi bahan perekat pun sanggup berlangsung lebih cepat. Hal ini akan bermanfaat terhadap kekuatan, daya tahan, dan keawetan papan serat yang prosesnya sendiri dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Pengempaan panas menggunakan suhu 2000 oC dengan tekanan 50 kp/cm2 selama 1,5 menit. Lalu tekanan diturunkan sampai 15 kp/cm2 dan dipertahankan selama 4,5 dari tekanan 15 kp/cm2 ini dinaikkan lagi mencapai tekanan 50 kp/cm2. Pertahankan tekanan ini selama waktu 2,5 dari tekanan 50 kp/cm2 tadi dilepaskan untuk mengubah nilai tekanannya ke titik nol secara perlahan-lahan. Proses pengempaan panas pun telah selesai 8. Pengempaan DinginProses pengempaan dingin berfungsi untuk mengeluarkan kadar air dan gelembung udara yang terdapat di dalam mat. Langkah ini juga dapat memadatkan mat serta menentukan tebal mat lebih awal sehingga penghitungan kebutuhan sumber energi dan biayanya bisa dilakukan sejak awal. Selain itu, pengempaan dingin mempunyai kegunaan untuk membantu mengalirkan bahan perekat sehingga membentuk lapisan tipis serta membantu proses pemindahan/penembusan bahan perekat dari bagian permukaan papan ke bagian papan yang lainnya. Tahap ini wajib dilaksanakan dengan 9. Pemotongan Papan SeratPapan serat ini selanjutnya akan dipotong pada bagian sisi panjang dan sisi lebarnya menurut ketentuan tertentu. Pemotongan papan serat wajib dilaksanakan sesuai standar dan keinginan si pemesan. Papan serat yang sudah dipotong, lantas diampelas untuk menghilangkan lapisan permukaan bagian atas yang langsung mengalami pengerasan, menghasilkan permukaan yang bertekstur halus, serta menghasilkan ukuran permukaan yang lebih luas dan tepat. Setelah pekerjaan pengampelasan selesai, berikutnya ialah papan-papan serat ini disortir berdasarkan tingkat kualitasnya.

Langkahlangkah pengolahan : Siapkan bahan-bahan baku dengan komposisi sesuai dengan formula/resep yang akan dibuat. Semua bahan ini harus memiliki kualitas yang baik, tidak kadaluwarsa, dan tidak rusak. Usahakan serbuk kayu yang dipakai mempunyai ukuran yang seragam.

Industri pengolahan kayu memproduksi limbah rata – rata 40% hingga 55 % dari volume bahan baku. Misalkan dari industri penggergajian, banyak dihasilkan limbah kayu yang berupa serbuk kayu grajen dan potongan kayu tatal. Dari hasil pengamatan dilapangan limbah penggergajian yang dihasilkan hanya dibuang atau dibakar. Untuk itu diperlukan upaya yang kreatif memanfaatkan limbah gergajian kayu serbuk kayu diantaranya menjadi papan partikel agar bernilai ekonomis, berikut proses pembuatannya Bahan serbuk kayu grajen, adhesive/lem kayu, thermosetting resin seperti phenol formaldehyde dan organik resin seperti polyisocyanates. Proses produksi Serbuk kayu dibersihkan dari kotoran yang mungkin ada seperti tanah, kerikil. Paku dan lain – lainnya. Kemudian dikeringkan untuk mengurangi kadar air serbuk kayu. Setelah bersih kemudian kita buat bubur kayu dan adhesive sebagai matriks. Kemudian dari bubur kayu-adhesive yang sudah jadi di cetak dan dipress sesuai ukuran yang direncanakan. Dengan proses pencetakan kurang lebih 6 menit maka jadilah papan partikel yang masih dalam keadaan kasar Untuk diketahui papan partikel sendiri sekarang cenderung menjadi tren bagi pengguna material untuk furniture. Karena sifat papan partikel yang ringan serta sederhana sehingga sesuai untuk gaya arsitektur yang mengutamakan kesederhanaan. Untuk membuat papan partikel tersebut bisa juga memanfaatkan kayu lunak untuk di hancurkan menjadi serbuk. Mesin yang bisa Anda gunakan bisa dilihat disini. Sumber *disini Diketahuibahwa untuk produksi papan yang membutuhkan satu batang pohon. Dimana terdapat 50% dan maksimal 70% untuk sisanya sudah menjadi limbah kayu. Pada pembahasan kali ini akan mengulik daur ulang limbah serbuk kayu supaya tidak dibuang sia-sia. Meskipun banyak yang tidak mengetahui bahwa limbah serbuk kayu ini bisa didaur ulang. Currently, wood craftsmen have a lot of fans, which is directly proportional to the number of forests and trees that are currently decreasing. Moreover, the use of wood to make boards only uses 50-70% of a tree. The rest will be waste that is simply thrown away or burned. Like the village that we carried out this activity, in Pacellekang Village, Patallassang District, Gowa Regency. In the end we chose to reprocess the remaining sawdust to make handicrafts which of course have economic value in order to create jobs. In addition, the purpose of this activity is to make the people in Pacellekang Village more creative, innovative and productive in the post-covid-19 pandemic. In this handicraft production activity, we have provided training to the public about production, to marketing through digital marketing. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Idea Pengabdian Masyarakat ISSN Online 2798-3668 Volume 2, Issue 05 September 2022 This is an open-access article under the CC BY International License © Idea Pengabdian Masyarakat 2022 237 Pengolahan dan Pemanfaatan Sisa Serbuk Pengrajin Kayu dalam Menunjang Sektor Ekonomi Lokal di Kabupaten Gowa ¹Filandia Rifdian, 1Muh. Adnan, 1Reni Arwanda, 1Sity Melindah, 1Nur Adfirayanti Danial 1Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Bongaya, Indonesia Korespondensi Abstract Currently, wood craftsmen have a lot of fans, which is directly proportional to the number of forests and trees that are currently decreasing. Moreover, the use of wood to make boards only uses 50-70% of a tree. The rest will be waste that is simply thrown away or burned. Like the village that we carried out this activity, in Pacellekang Village, Patallassang District, Gowa Regency. In the end we chose to reprocess the remaining sawdust to make handicrafts which of course have economic value in order to create jobs. In addition, the purpose of this activity is to make the people in Pacellekang Village more creative, innovative and productive in the post-covid-19 pandemic. In this handicraft production activity, we have provided training to the public about production, to marketing through digital marketing. Keywords Economy, powder, processing, utilization, wood Abstrak Pengrajin kayu saat ini sangat banyak penggemarnya, berbanding lurus dengan jumlah hutan dan pohon yang saat ini terus berkurang. Apalagi pemakaian kayu untuk membuat papan hanya menggunakan 50 – 70 % saja dari sebuah pohon. Sisanya akan menjadi limbah yang hanya dibuang atau di bakar. Seperti desa yang kami lakukan kegiatan tersebut, di Desa Pacellekang kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa. Pada akhirnya kami memilih untuk mengelolah kembali sisa serbuk kayu untuk dijadikan kerajinan tangan yang tentunya mempunyai nilai ekonomi agar dapat menciptakan lapangan kerja. Selain itu, tujuan dari kegiatan ini agar masyarakat di Desa Pacellekang lebih kreatif, inovatif serta produktif di masa pasca pademi covid-19. Dalam kegiatan produksi kerajinan tangan ini, kami telah memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang produksi, hingga pemasaran melalui digital marketing. Kata kunci Ekonomi, kayu, pemanfaatan, pengolahan, serbuk PENDAHULUAN Serbuk kayu ialah salah satu bahan sisa dari proses produksi kayu yang kerap terbuang begitu saja. Dalam prakteknya, hasil sisa dari olahan kayu tersebut sesungguhnya mempunyai banyak sekali manfaat jika kita mampu mengelolanya kembali. Selain itu manfaatnya kita dapat menggunakan menjadi media tanam yang baik, Untuk proses produksi pembuatan furniture biasanya serbuk kayu sudah tidak digunakan lagi. Tentunya kami disini ingin memberikan sedikit ide tentang pengolahan serbuk kayu yang awalnya hanya dibuang saja untuk dijadikan sebuah kerajinan tangan yang tentunya bernilai. Menurut Wiadi tahun 2022 pengelolaan serbuk kayu yang dioptimalkan hingga tercipta suatu produk yang tentunya mempunyai nilai bisnis yang lumayan tinggi dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat 1. Kerajinan tangan merupakan sesuatu kegiatan yang dilakukan seseorang serta membuahkan hasil atau output benda yang tentunya memiliki nilai tertentu. Menurut Munawir tahun 2015, kerajinan adalah suatu kegiatan ekonomi kreatif yang merupakan kegiatan kreatifitas yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi suatu produk yang dihasilkan para pelaku kerajinan 2. Idea Pengabdian Masyarakat ISSN Online 2798-3668 Volume 2, Issue 05 September 2022 This is an open-access article under the CC BY International License © Idea Pengabdian Masyarakat 2022 238 Menurut Patriansah, dkk tahun 2022 Industri kerajinan adalah suatu wadah usaha atau kegiatan memproses bahan baku hingga dijadikan output barang jadi yaitu barang hasil kerajinan 3. Menurut Akhmad, dkk tahun 2017 pada dasarnya pemerintah dan Bank Indonesia dapat mengembangkan aturan untuk memudahkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Masyarakat UMKM dalam akses permodalan. Keberhasilan perbankan tidak lepas dari faktor kemanusiaan, karena bisnis perbankan sangat banyak, sebagai bisnis jasa tergantung pada prinsip kepercayaan 4. Usaha kreatif dapat menunjang strategi kegiatan ekonomi serta dapat menciptakan lapangan kerja 5. Para pelaku usaha sebenarnya perlu berfikir secara mendalam tentang teknik strategi dalam pemanfaatan produk yang dihasilkan dengan baik itu produk utama maupun sampingan. Apalagi produk utama mempunyai manfaat dan faedah yang bisa digunakan sebagai produk sampingan yang dapat menambah pendapatan sehingga dapat meningkatkan ekonomi bagi pelaku usaha. Hal ini dapat dilihat dari kajian yang dilakukan oleh Ridjal tahun 2018 yang menyatakan bahwa strategi dapat mempengaruhi keputusan terutama strategi biaya rendah/low cost 6. Dengan pemanfaatan keputusan dalam membuat produk sampingan adalah hal yang mutlak dan mesti dilakukan oleh para produsen dalam memenangkan persaingan. Justru pada masa sekarang para pelaku pasar berlomba-lomba menciptakan strategi dimana sistem pemasaran dikemas secara baik menggunakan teknologi seperti produk e-commerce melalui digital marketing, sistem pembayaran, media promosi yang dimediasi oleh pihak perbankan. Dari hasil penelitian Akhmad, dkk tahun 2015 bahwa faktor teknologi informasi memiliki peran sangat berpengaruh, mulai dari sektor keuangan karena dapat memengaruhi sektor lainnya khususnya industri perbankan7. Dilihat dari hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan Pertama, perkembangan teknologi informasi di Indonesia, perkembangan dan pengetahuan teknologi tentang mobile bangking, perkembangan ilmu pengetahuan, kecepatan transfer teknologi transaksi perbankan dan kemajuan teknologi informasi real-time sangat penting; dan Kedua, Kemampuan inovasi produk citra merek dan reputasi yang lebih baik, lebih kuat, layanan perbankan yang lebih profesional baik, fasilitas perbankan yang lebih berbeda, internet banking yang berbeda wajib dilakukan oleh setiap lembaga keuangan dalam memenangkan kompetisi 8. Dan pastinya tidak lepas dari sumber daya manusia yang unggul 9. METODE Metode kegiatan ini adalah pelatihan tentang pengolahan sisa serbuk kayu. Dimana serbuk kayu ini hasil dari mesin penghalus untuk pembuatan furniture. Misalnya 1 batang kayu mempunyai diameter 0,5 meter dan panjangnya 3 meter. Biasanya panjang dan lebar sebuah balok yaitu 3 meter dan 6 centimeter, sehingga 1 pohon kayu hanya dapat menghasilkan 6 batang papan. Jadi, 6 batang papan hanya menggunakan ± 70 % dari 1 pohon kayu tadi dan sisanya dijadikan sisa kayu dan lain sebagainya. Setelah jadi 6 batang papan tersebut, lanjut ke proses serut dengan menggunakan mesin serut kayu agar papan tersebut lurus dan rapi. Untuk membuat furniture lainnya tentunya akan melalui mesin penghalus hingga banyak menyisahkan sisa atau serbuk kayu yang biasanya hanya dibuang saja Dalam pelatihan ini kami menggunakan serbuk kayu halus untuk menjadi suatu kerajinan tangan yang bernilai kepada masyarakat desa pacellekang, yang dihadiri ± 17 orang terdiri dari pelaku usaha pembuatan lemari, anggota Bumdes, serta masyarakat desa pacellekang. Pelatihan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Pacellekang mulai dari rangkaian cara pemilihan serbuk kayu, hingga menjadi sebuah produk kerajinan tangan. Dalam melakukan penyuluhan tentang pelatihan pembuatan kerajinan tangan kami melibatkan dosen pembimbing dan 5 orang mahasiswa. Selain melakukan pelatihan pembuatan produk kerajinan tangan kami juga memberikan pelatihan tentang pemasaran produk mulai dari pengemasan produk yang Idea Pengabdian Masyarakat ISSN Online 2798-3668 Volume 2, Issue 05 September 2022 This is an open-access article under the CC BY International License © Idea Pengabdian Masyarakat 2022 239 kreatif agar menambah daya tarik konsumen, hingga pelatihan pemasaran menggunakan sistem digital marketing. Selain pelatihan produksi dan pemasaran kami juga memberikan pelatihan mengenai manajemen keuangan agar kedepannya masyarakat dapat mengetahui cost dari produk, menentukan harga jual, serta menata pembukuan keuangan yang baik dan benar. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang kami lakukan yaitu selama ± 1 Bulan. Tanggal pelaksanaan pengabdian yaitu mulai 13 Juli 2022 sampai 11 Agustus 2022. Untuk program kegiatan kerja telah kami lakukan seminar di aula kantor desa dan telah diberikan pelatihan kepada masyarakat desa DAN PEMBAHASANAdapun kegiatan yang kami lakukan adalah tahap persiapan mulai dari melakukan kordinasi kepada kepala desa, sekertaris desa, kepala dusun, pelaku usaha kayu, serta masyarakat untuk permohonan izin melakukan program kegiatan kerja dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Setelah kami melakukan observasi, kami memilih salah satu mitra produksi furniture yang ada di desa pacellekang tepatnya berada didusun pa’ bundukang. Di tempat pembuatan furniture di desa pacellekang memproduksi lemari, meja, rangka kursi sofa dll. Tetapi untuksisa serbuk kayu dari sisa produksi tidak dimanfaatkan dengan semestinya. Maka dari itu kami melakukan program untuk memanfaatkan sisa hasil serbuk kayu untuk pembuatan kerajinan tangan sehingga diharapkan kedepannya dapat menaikkan pendapatan ekonomi masyarakat di desa pacellekang. Gambar 1 Pertemuan Kepala Desa berserta Pelaku Usaha Furniture Idea Pengabdian Masyarakat ISSN Online 2798-3668 Volume 2, Issue 05 September 2022 This is an open-access article under the CC BY International License © Idea Pengabdian Masyarakat 2022 240 Gambar 2 Tempat Pembuatan Furniture Pada gambar 1 terlihat pertemuan kepala desa, pelaku usaha furniture, kepala dusun, serta tokoh masyarakat dan mahasiswa. Pada gambar 2 terlihat tempat produksi furniture di dusun pa’ bundukang. Gambar 3 Hasil Produk Bahan Baku adalah serbuk kayu gergaji, sagu, kayu papan/triplek, cat & thinner, botol air mineral 600 ml, air, besi kawat, lem korea. Adapun peralatan yang kami gunakan gergaji kayu, gunting, obeng, kuas, sendok, panci, baskom. Cara Pembuatan Kerajinan Tangan adalah 1. memilih serbuk kayu yang halus hasil dari gergaji, papan menggunakan gergaji kayu dengan ukuran 25 cm * 12 cm, air secukupnya di panci hingga mendidih sagu kedalam air mendidih dan aduk terus hingga mengental, mengental dan membentuk lem pindahkan ke dalam wadah dan campurkan dengan serbuk kayu ,lalu aduk hingga merata, merata bentuklah serbuk yang telah di campur dengan cairan sagu tadi hingga membentuk sebuah ayam maupun burung, berikan tulangan dari kawat agar campuran dapat berdiri kokoh, membentuk ayam atau burung dirikan di atas papan yang telah dibuat, 8. ukir bentuk ayam atau burung hingga menyerupai aslinya setelah selesai mengukir, botol air mineral Idea Pengabdian Masyarakat ISSN Online 2798-3668 Volume 2, Issue 05 September 2022 This is an open-access article under the CC BY International License © Idea Pengabdian Masyarakat 2022 241 hingga dekat dengan penutup botolnya, 10. lalu keluarkan penutup botol dan paku kepapan serta lem tepat berhadapan dengan ayam yang telah terukir tersebut, 11. lalu sisa botol tersebut kita bentuk hingga menyerupai asbak dengan menggunakan campuran serbuk dan sagu, 12. setelah jadi asbak dan ukiran ayam lalu kita jemur 5-6 jam, 13. setelah proses penjemuran lakukan pengecetan pada kerajinan tangan tersebur hingga menyerupai wujud aslinya, 14. terakhir lakukan cet dengan menggunakan clear agar produk kelihatan lebih indah. Harga modal dari bahan mentah produksi relatif murah berkisar Rp. Buah. Karena rata-rata bahan bisa kita dapatkan dengan gratis, seperti serbuk kayu, potongan papan. Sementara untuk harga pasaran bisa kita sesuaikan dengan tingkat keunikan dan keindahan dari kerajinan tangan tersebut. Namun biasa dijual di pasaran mulai dari harga Rp. / Buah. Pada proses penyuluhan kami libatkan pegawai kantor desa, Bumdes, para tokoh masyarakat serta masyarakat desa pacellekang dengan cara menampilkan produk serta memaparkan proses pembuatan produk tersebut. Bedasarkan hasil pantauan kegiatan ini, diyakini program ini dapat memberikan dampak kepada masyarakat pacellekang dimana masyarakat dapat berinovasi dan mampu memproduksi kerajinan tangan ini sehingga kedepannya dapat membuka lapangan kerja dan mampu menaikkan pendapatan masyarakat didesa pacellekang. Selain itu dampak lain dari kegiatan ini adalah membantu meningkatkan kesadaran masyarakat desa pacellekang akan kebersihan serta pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan sisa serbuk kayu. KESIMPULAN Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai pemanfaatan sisa serbuk kayu di olah menjadi kerajinan tangan. Dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta dapat menambah pendapatan bagi masyarakat desa pacellekang. Hal ini sependapat dengan pernyataan Wahyudi tahun 2014, yang menyatakan bahwa komitmen yang tinggi dari seseorang karyawan akan meningkatkan prestasi kerja. Kemudian, dengan adanya pelatihan ini masyarakat dapat mengurangi masalah tentang limbah hasil industri furniture di Desa Pacellekang 10,11,12. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kami ucapkan kepada pemerintah Desa Pacellekang, khususnya kepala desa berserta jajarannya, para kepala dusun, ketua Bumdes, Para pelaku usaha furniture, tokoh masyarakat serta masyarakat desa pacellekang karena telah memberikan kontribusi yang sangat baik kepada kami. Sehingga kami dapat melaksanakan pengabdian hingga selesai. DAFTAR PUSTAKA 1. Wiadi I, Woelandhary AD, Cempaka G, Samri I. Pelatihan Strategi Pemasaran Untuk Produk Rupa Olahan Serbuk Kayu Bagi Terdampak Pandemik di Yayasan Rumah Sinergi Indonesia. 2022;73602–13. 2. Munawir H, Kuswardhana A, Nandiroh S, Teknik J, Ums I, Yani JA. Analisis Supply Chain Management Industri Kerajinan Sangkar Burung Di Surakarta. Simp Nas Teknol Terap. 2015;32015. 3. Patriansah M, Sapitri R, Aravik H. Pelatihan Industri Kerajinan Batok Kelapa Di Desa Gajah Mati Kecamatan Babat Sumpat Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan Coconut Shell Craft Industry Training in Gajah Mati Village , Babat Sumpat District , Musi Banyuasin Regency , South Sumatra Sumpat Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan . Desa Gajah Mati Sebagian besar Idea Pengabdian Masyarakat ISSN Online 2798-3668 Volume 2, Issue 05 September 2022 This is an open-access article under the CC BY International License © Idea Pengabdian Masyarakat 2022 242 masyarakat Desa Gajah Mati memanfaatkan isi buah kelapa menjadi santan , sedangkan untuk batok kelapa bunga dengan pola desain yang masih sederhana . Karena bentuknya yang memiliki bekal dan keterampilan yang mumpuni dalam mengolah batok kelapa. 2022;7282–96. 4. Muhammadin A, Er AC, Ishak S. Isu dan cabaran dalam pembentukan landskap perbankan di Indonesia Suatu kajian teori dan empirik Issues and challenges in the shaping of Indonesia’s banking landscape A theoritical and empirical study. Geogr Malaysian J Soc Sp. 2017;105148–58. 5. Muhammadin A, Ramli R, Nuramal N. Analisis Strategi Generik dalam Industri Perbankan Di Indonesia. Bongaya J Res Manag. 2018;1232–8. 6. Ridjal S, Muhammadin A. Analysis of Influencing Factors Social Environment and Generic Strategies toward Performance of the Banking Sector in Indonesia. J Phys Conf Ser. 2018;10281. 7. Muhammadin A, Ac E, Ishak S. Teknologi maklumat, strategi pembezaan dan prestasi kewangan industri perbankan di Indonesia. Vol. 4. 2015. p. 74–86. 8. Muhammadin A, Ramli R. The Effect of External Environment and Low-Cost Strategy on Financial Performance of Banking in Indonesia. 2019;227Icamr 2018510–3. 9. Muhammadin A. Teori dan Perilaku Ornganisasi. ISBN. 2021. 987–623–342–104–1 p. 10. Wahyudi F. Peran Kompetensi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Bagian Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur. J Paradig. 2014;32186–97. 11. Mikawati, Malik MZ. Penyuluhan Kesehatan tentang Cuci Tangan dengan Enam Langkah Pada Masyarakat. Idea Pengabdi Masy. 2022;2022020–3. 12. Febrianti N, Kadang Y, Hikam I. Edukasi Kesehatan t entang Pencegahan Gout Arthritis di Desa Bangga Kabupaten Sigi. Idea Pengabdi Masy. 2022;20132–5. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this FebriantiYulta KadangIman HikamTri dharma of higher education is the obligation of lecturers, and one of them is community service. This service raised the theme of health education on the prevention of gout arthritis. Previously, a Health screening was carried out with the Sheep Indonesia Foundation that the problem found in Proud Village was gout arthritis. Proud Village is a remote area in Sigi Regency. The purpose of this community service is to increase public knowledge about the prevention of gouty arthritis. The method of implementing community service with direct counseling techniques to the community with media flip chart and leaflet. The results of the service, the community is very enthusiastic to listen to the material. Previously, many residents did not know about gout arthritis. This is reflected in the many questions asked regarding the disease. In the evaluation session, the community was given questions and on average the community could answer correctly according to the material provided. The conclusion of community service activities has been carried out smoothly. The community response is very good and it is hoped that the community can prevent the occurrence of gout arthritis, and this community service activity can be carried out regularlyThe purpose of this study is, to analyze conceptually and generic strategy theory whichincludes differentiation strategies, low cost strategies and focus strategies in the banking industry inIndonesia. The influence of structure in generic strategy analysis on the banking industry in Indonesiais very varied. This analysis requires a comprehensive approach and requires an integrated strategy analysis provides an overview problems faced in measuring and evaluating theinternal conditions faced by the company, especially service sector companies namely the bankingindustry with regard to products, costs and focus on running a business. This research can alsodetermine the extent of the bank's actions to win the competition, and provide appropriate conditionsto achieve the company's Ridjal Akhmad MuhammadinThe social environment is a challenge for the banking industry in Indonesia. The dynamic changes of the social environment influence the strategy and performance in the global competition of the banking sector in Indonesia. The objectives of this study are 1 to analyze the influence of the social environment on generic strategies, 2 to analyze the influence of generic strategies on bank performance, and 3 to analyze the influence of the social environment on the performance of the banking sector. Surveys are conducted on 101 banks through a set of questionnaires, which are given to the bank and collected directly by the researcher as well as by post to the president director and director of the banks in Indonesia. Data that have been collected are analyzed by using descriptive analysis, analysis of variance ANOVA, and linear structural relationship LISREL using structural equation models SEM. The results of this study show three paths that influence the social environment, generic strategies, and the performance of the banking sector in Indonesia. First, the social environment that consists of public knowledge about banking, lifestyle society and distribution of public income has a significant influence on the generic strategies, which are low cost and focus. Second, low cost generic strategies and focus have a significant influence on the financial and organizational performance, while the social environment that consists of public knowledge about banking, lifestyle society and distribution of public income has a significant influence on the financial and organizational performance. Therefore, it is important for decision makers of the national banking sector to develop a strategy to enhance profitability and competitiveness of banks given the current memanfaatkan isi buah kelapa menjadi santan , sedangkan untuk batok kelapa bunga dengan pola desain yang masih sederhana . Karena bentuknya yang memiliki bekal dan keterampilan yang mumpuni dalam mengolah batok kelapaGajah Masyarakat Desamasyarakat Desa Gajah Mati memanfaatkan isi buah kelapa menjadi santan, sedangkan untuk batok kelapa bunga dengan pola desain yang masih sederhana. Karena bentuknya yang memiliki bekal dan keterampilan yang mumpuni dalam mengolah batok kelapa. 2022;72 dan cabaran dalam pembentukan landskap perbankan di Indonesia Suatu kajian teori dan empirik Issues and challenges in the shaping of Indonesia's banking landscape A theoritical and empirical studyA MuhammadinA C ErS IshakMuhammadin A, Er AC, Ishak S. Isu dan cabaran dalam pembentukan landskap perbankan di Indonesia Suatu kajian teori dan empirik Issues and challenges in the shaping of Indonesia's banking landscape A theoritical and empirical study. Geogr Malaysian J Soc Sp. 2017;105 maklumat, strategi pembezaan dan prestasi kewangan industri perbankan di IndonesiaA MuhammadinE AcS IshakMuhammadin A, Ac E, Ishak S. Teknologi maklumat, strategi pembezaan dan prestasi kewangan industri perbankan di Indonesia. Vol. 4. 2015. p. dan Perilaku OrnganisasiA MuhammadinMuhammadin A. Teori dan Perilaku Ornganisasi. ISBN. 2021. 987-623-342-104-1 Kesehatan tentang Cuci Tangan dengan Enam Langkah Pada MasyarakatMalik MikawatiMzMikawati, Malik MZ. Penyuluhan Kesehatan tentang Cuci Tangan dengan Enam Langkah Pada Masyarakat. Idea Pengabdi Masy. 2022;2022020-3.
Identifikasimasalah ini merujuk bedasarkan penjelasan latar belakang, salah satunya yaitu Limbah serbuk kayu yang tidak terpakai dapat dimanfaatkan dengan penerapan pencampuran magnesium oksida dan magnesium klorida pada pembuatan papan magnesium oksida. Bagaimana cara mengolah limbah serbuk kayu diolah menjadi produk lapik gelas. Koleksi
Walaupunpada awalnya merupakan pemanfaatan serbuk sisa hasil gergajian kayu, belakangan industry partikel board ga menggunakan lagi sisa gergajian kayu gan, karna jumlahnya yang terlalu sedikit dan tidak bisa mememnuhi permintaan pasar akan hasil olahan partikel board ntu gan, mereka justru berinisyatif menanam sendiri bahan baku kayunya dan kemudian menghancurkannya menjadi serpihan halus PemanfaatanSerbuk Kayu. Pemanfaatan yang paling utama pada serbuk kayu yaitu dijadikan bahan campuran dalam pembuatan papan partikel. Serbuk kayu disatukan dan lem supaya menjadi papan. Tidak hanya itu saja, serbuk kayu tersebut juga bisa diolah menjadi pulp dan menjadi kertas. Pemanfaatan untuk pertanian maka serbuk kayu bisa digunakan untuk
Identifikasimasalah ini merujuk bedasarkan penjelasan latar belakang, salah satunya yaitu Limbah serbuk kayu yang tidak terpakai dapat dimanfaatkan dengan penerapan pencampuran magnesium oksida dan magnesium klorida pada pembuatan papan magnesium oksida. Bagaimana cara mengolah limbah serbuk kayu diolah menjadi produk lapik gelas Kata Kunci
WSkwr.
  • jnri3m2bag.pages.dev/19
  • jnri3m2bag.pages.dev/203
  • jnri3m2bag.pages.dev/24
  • jnri3m2bag.pages.dev/453
  • jnri3m2bag.pages.dev/305
  • jnri3m2bag.pages.dev/468
  • jnri3m2bag.pages.dev/357
  • jnri3m2bag.pages.dev/247
  • cara mengolah serbuk kayu menjadi papan